Aku selalu menatap bintang, aku anggap bintang itu ayah dan ayah akan
selalu memancarkan cahaya untuk aku ka tedy dan mamah. Walaupun ayah kini tak
lagi bersama kami, tapi perasaan kangen dan rindu selalu dibenakku untuk
mengungkapkan itu semua. Dan aku ungkapkan perasaan ku lewat diary ini.
Ayah tau gak, kalau selama ini aku kangen banget sama ayah....????
Yah, sudah ribuan bahkan jutaan air mata ini menetes menangisi keadaan ayah
yang sekarang. Ayah umur ku sekarang sudah 17 tahun tanggal 28 november ini aku
ulangtahunyah, ayah tahukan umur-umur segitu seorang anak sangat membutuhkan
kasihsayang lebih dari kedua orangtuannya. Tapi aku, aku tidak bisa mendapatkan
itu semua, walaupun mamah masih ada tapi Mamah masih harus mengurusi keperluan ekonomi
keluarga kami yang sekarang ini ayah abaikan, Aku ka tedy dan mamah butuh
kasihsayang dan perhatian lebih dari ayah.
Ayah, sekarang aku sudah beranjak remaja. Aku ingin hidup normal
seperti yang lainnya. Saat remaja lain berbahagia dengan ayahnya. Pernah suatu
hari dikelas teman-teman ku bercerita tentang ayahnya. Ayahnya yang pernah
membelikan ini itu, barang ini barang itu yang selalu ada disaat anaknya lagi
sedih, lagi butuh sesuatu, memberikan kado dihari ulangtahun anaknya,mencium
kening anaknya, Mereka semua berlomba-lomba menceritakan kebaikan ayahnya
masing-masing. Sedangkan aku, aku hanya diam membisu......!!!!! Aku bingung apa
yang harus aku ceritakan kepada mereka tentang ayah ? aku ingin bisa
menceritaka ke mereka tentang ayah. Aku ingin bilang ke mereka bahwa hanya
ayahku, ayah yang terbaik di dunia ini tapi aku ga bisa yah menceritakan semua
itu kepaa teman-temanku disekolah.
Ayah saat-saat seperti itu aku merasakan sakit yang begitu besar, luka
yang begitu pedih. Aku merasa hidupku sudah tidak berarti lagi tanpa ayah
disini. Aku ingin ayah kembali seperti dulu, disini, disampingku bersama ka
tedy dan mamah dan ayah gak akan pergi lagi. Terkadang aku bertanya kepada
tuhan mengapa sekarang ayah berubah, ayah tidak seperti dulu, tidak bertanggung
jawab terhadap keluarga ? apa gunanya aku, ka tedy dan mamah disini tanpa
kehadiran ayah ? tapi saat itu juga aku sadar, aku sadar kalau tuhan masih
sayang sama aku karena masih mempunyai mama dan seorang kaka yang sayang, yang
mengurusku, menuruti apa yang aku mau, dan aku berpikir mungkin ini cobaan
untukku. Cobaan yang diberikan oleh tuhan untuk ku menjadi orang yang lebih
tegar dan kuat dalam menjalani kehidupan ini. Dan yang terakhir untuk ayah
sebelum aku menghentikan beradunya jari dari keyboard di diary ini, aku akan
mengatakan sesuatu untuk ayah “Ayah terimakasih selama waktu dulu ayah sudah
merawatku, sudah buat aku, ka tedy dan mamah bahagia. Ayah sudah membuatku
tersenyum dan tertawa. Terimakasih atas waktunya, terimakasih buat semuanya dan
asal ayah tau aku gak akan pernah lupa tentang kenangan bersama ayah waktu kita
masih bersama. Aku selalu sayang sama ayah selamanya. Ayah tetap nomer 1 dihati
aku.
Ini diary ini akan aku simpan dan akan selalu menjadi semangat serta
menjadi motivasiku untuk menjalani kehidupanku selanjutnya. Diary ini adalah
kekuatan untuk hidupku .
Aku sayang banget sama mamah, ayah, dan ka tedy....!!!! kalian semua
sangat berharga bagi diri aku
Salam sayang anakmu Lisma J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar