Selasa, 06 November 2012

Diary Neng Lismawati


Aku selalu menatap bintang, aku anggap bintang itu ayah dan ayah akan selalu memancarkan cahaya untuk aku ka tedy dan mamah. Walaupun ayah kini tak lagi bersama kami, tapi perasaan kangen dan rindu selalu dibenakku untuk mengungkapkan itu semua. Dan aku ungkapkan perasaan ku lewat diary ini.
Ayah tau gak, kalau selama ini aku kangen banget sama ayah....???? Yah, sudah ribuan bahkan jutaan air mata ini menetes menangisi keadaan ayah yang sekarang. Ayah umur ku sekarang sudah 17 tahun tanggal 28 november ini aku ulangtahunyah, ayah tahukan umur-umur segitu seorang anak sangat membutuhkan kasihsayang lebih dari kedua orangtuannya. Tapi aku, aku tidak bisa mendapatkan itu semua, walaupun mamah masih ada tapi Mamah masih harus mengurusi keperluan ekonomi keluarga kami yang sekarang ini ayah abaikan, Aku ka tedy dan mamah butuh kasihsayang dan perhatian lebih dari ayah.
Ayah, sekarang aku sudah beranjak remaja. Aku ingin hidup normal seperti yang lainnya. Saat remaja lain berbahagia dengan ayahnya. Pernah suatu hari dikelas teman-teman ku bercerita tentang ayahnya. Ayahnya yang pernah membelikan ini itu, barang ini barang itu yang selalu ada disaat anaknya lagi sedih, lagi butuh sesuatu, memberikan kado dihari ulangtahun anaknya,mencium kening anaknya, Mereka semua berlomba-lomba menceritakan kebaikan ayahnya masing-masing. Sedangkan aku, aku hanya diam membisu......!!!!! Aku bingung apa yang harus aku ceritakan kepada mereka tentang ayah ? aku ingin bisa menceritaka ke mereka tentang ayah. Aku ingin bilang ke mereka bahwa hanya ayahku, ayah yang terbaik di dunia ini tapi aku ga bisa yah menceritakan semua itu kepaa teman-temanku disekolah.
Ayah saat-saat seperti itu aku merasakan sakit yang begitu besar, luka yang begitu pedih. Aku merasa hidupku sudah tidak berarti lagi tanpa ayah disini. Aku ingin ayah kembali seperti dulu, disini, disampingku bersama ka tedy dan mamah dan ayah gak akan pergi lagi. Terkadang aku bertanya kepada tuhan mengapa sekarang ayah berubah, ayah tidak seperti dulu, tidak bertanggung jawab terhadap keluarga ? apa gunanya aku, ka tedy dan mamah disini tanpa kehadiran ayah ? tapi saat itu juga aku sadar, aku sadar kalau tuhan masih sayang sama aku karena masih mempunyai mama dan seorang kaka yang sayang, yang mengurusku, menuruti apa yang aku mau, dan aku berpikir mungkin ini cobaan untukku. Cobaan yang diberikan oleh tuhan untuk ku menjadi orang yang lebih tegar dan kuat dalam menjalani kehidupan ini. Dan yang terakhir untuk ayah sebelum aku menghentikan beradunya jari dari keyboard di diary ini, aku akan mengatakan sesuatu untuk ayah “Ayah terimakasih selama waktu dulu ayah sudah merawatku, sudah buat aku, ka tedy dan mamah bahagia. Ayah sudah membuatku tersenyum dan tertawa. Terimakasih atas waktunya, terimakasih buat semuanya dan asal ayah tau aku gak akan pernah lupa tentang kenangan bersama ayah waktu kita masih bersama. Aku selalu sayang sama ayah selamanya. Ayah tetap nomer 1 dihati aku.
Ini diary ini akan aku simpan dan akan selalu menjadi semangat serta menjadi motivasiku untuk menjalani kehidupanku selanjutnya. Diary ini adalah kekuatan untuk hidupku .
Aku sayang banget sama mamah, ayah, dan ka tedy....!!!! kalian semua sangat berharga bagi diri aku
Salam sayang anakmu Lisma J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar